Minggu, 03 Juli 2016

Penyakit herpes

Penyakit Herpes – Herpes merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus anggota famili hepertoviridae. Oleh karena itu apabila seseorang menderita penyakit ini makan akan terlihat suatu ruam bintik-bintik merah nanah yang berkelompok. Dan virus ini kebanyakan menyerang pada bagian kulit dan selaput lendir. Namun walaupun begitu virus ini juga ada yang khusus menyerang pada alat kelamin manusia dan juga pada membran mukus yang terletak dimulut bibir.
Di dalam penyakit herpes terdapat jenis virus yaitu bernama virus herpes simpleks dan virus jenis Penyakit Herpes ini mengakibatkan munculnya luka-luka di permukaan kulit. Karenanya, gejala yang terlihat pada penderita adalah adanya lepuhan pada kulit penis atau vagina yang jika pecah mengeluarkan cairan bening dan terasa pedih. Setelah itu, luka ini secara perlahan-lahan akan meninggalkan bekas luka. Jika tidak digaruk dan seiring dengan berjalannya waktu, luka ini dapat sembuh dalam waktu 5-10 hari dari kemunculannya.
Oleh karena itu apabila seseorang yang terkena Penyakit Herpes tersebut akan menimbulkan rasa sakit dan panas pada daerah yang diserang. Bagi seseorang yang menderita Penyakit Herpes penyakitnya akan mudah kambuh kapan saja terutama pada saat kondisi imun menurun dan dalam keadaan stres berat.
penyakit herpes
penyakit herpes

Penyakit Herpes terbagi menjadi 2 macam yaitu :

  • Herpes Zoster
Herpes zoster adalah herpes yang menyerang seluruh permukaan kulit. Dan biasanya pada daerah badan. Herpes tersebut merupakan herpes yang paling banyak diderita oleh pasien dibandingkan dengan herpes simpleks. Virus yang dapat menyebabkan seseorang terkena herpes zoster adalah bernama varicella zooster. Bentuk kelainan kulit diawali dengan bercak kemerahan pada daerah bercak kemerahan pada daerah yang sesuai dengan persarafan kulit yang terkena virus (unilateral). Dalam 12-24 jam tampak bintil-bintil berair tersusun berkelompok di atas kulit yang kemerahan tersebut dan akan tumbuh terus, berlangsung selam 1-7 hari kemudian bintil berair tersebut berubah menjadi bintil bernanah dan selanjutnya mengering. Pada seseorang yang menderita penyakit ini maka akan terlihat gejala yang mirip seperti dengan penyakit cacar air.
  • Herpes Simpleks
Herpes simpleks juga sering disebut juga dengan herpes genitalis adalah cacar herpes yang hanya menyerang pada daerah bibir, mulut, dan juga pada alat kelamin manusia. Virus yang terdapat pada herpes ini adalah herpes simpleks virus (HSV) banyak ditemukan. Virus ini fmemiliki predileksi pada lokasi-lokasi mukokutan, terjadi baik pada pejamu dengan sistem imun normal atau sistem imun yang tertekan dan ditransimiskan melalui kotank genital atau oral. Ada 2 tipe virus HSV 1 dan HSV 2 yang mempunyai pola klinis dan epidemiologis yang berbeda walaupun juga dapat bertumpang tindih. Oleh karena itu sebagian besar orang yang mengalami infeksi HSV 1 pada masa anak-anak, sedangkan HSV 2 ditularkan melalui kontak seksual. Infeksi rekuren sering terjadi akibat bentuk alten davirus pada ganglia sensoris. Pemicu terjadinya rekurensi yang telah ditemukan adalah stres, sinar matahari dan trauma lokal. Herpes ini merupakan herpes yang sangat sulit untuk disembuhkan. Dan selain itu bagi penderita juga bisa sembuh dan bisa kambuh lagi kapan pun, seseorang yang terkena penyakit ini bisa disebabkan dengan hubungan seks yang tidak wajar.

Berbagai macam Gejala Penyakit Herpes diantara nya adalah :

  • Kelenjar utama akan mengalami pembengkakan khususnya terjadi pada kelenjar getah bening
  • Pada bagian yang terinfeksi oleh virus herpes akan sering mengalami kesemutan pada anggota badan
  • Akan timbulnya gelembung gelembung kecil bintik-bintik kemerahan dan melepuh. Akan terasa bisa sangat sakit dan panas.
  • Ada baiknya sangat perlu di perhatikan pada penderita harpes untuk tidak mengkonsumsi jenis makanan yang dapat memicu tumbuhnya penyakit ini, seperti : udang, kepiting, telur, daging kambing, kerang, terasi, tape, singkong, nangka, sirsak dan juga minuman beralkohol. Pengobatan salep dan bedak serta obat yang lain kurang maksimal jika tidak menjaga kebersihan tubuh.
  • Gelembung- gelembung tadi yang berbentuk kecil akan berkumpul dalam jumlah yang banyak yang di dalamnya akan berisi cairan.
  • Gejala diatas masih tergolong gejala ringan sehingga Penyakit Herpes akan bisa sembuh dalam jangka waktu seminggu atau 10 hari
  • Akan mengalami sesak nafas, demam, sendi terasa nyeri serta menggigil, pegal pada bagian anggota tubuh
  • Dan ketika terkena Herpes mulut mungkin akan seperti sariawan yang muncul secara terus menerus ditempat yang sama.

Sop perawatanluka

  1. Persiapan
1.Persiapan Alat
a. Alat-alat steril
·Pinset anatomis 1 buah
·Pinset sirugis 1 buah
·Gunting bedah/jaringan 1 buah
·Kassa kering dalam kom tertutup secukupnya
·Kassa desinfektan dalam kom tertutup
·Handsoon 1 pasang
·Korentang/forcep
b.Alat-alat tidak steril
·Gunting verban 1
·buah
·Plester
·Pengalas
·Kom kecil 2 buah (bila dibutuhkan)\
·Kapas alcohol
·Sabun cair anti septik
·Aceton/bensin
·NaCl 9 %
·Cairan antiseptic (bila dibutuhkan)
·Handsoon 1 pasang
·Masker
·Bengkok
·Air hangat (bila dibutuhkan)
·Kantong plastic/baskom untuk tempat sampah
c. Persiapan Lingkungan
·Menutup sampiran
·Membuat pasien merasa nyaman
·Menjaga privasi pasien
d.Persiapan pasien
·Memberi salam
·Memperkenalkan diri
·Menjelaskan maksud dan tujuan serta meminta ijin pada pasien

  1. Tahap Pelaksanaan
1.Perawat cuci tangan
2.Pasang masker dan sarung tangan yang tidak steril
3.Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
4.Letakkan pengalas dibawah area luka
5.Buka balutan lama (hati-hati jangan sampai menyentuh luka) dengan menggunakan pinset anatomi, buang balutan bekas kedalam bengkok. Jika menggunakan plester lepaskan plester dengan cara melepaskan ujungnya dan menahan kulit dibawahnya, setelah itu tarik secara perlahan sejajar dengan kulit dan kearah balutan. (Bila masih terdapat sisa perekat dikulit, dapat dihilangkan dengan aceton/ bensin )
6.Bila balutan melekat pada jaringan dibawah, jangan dibasahi, tapi angkat balutan dengan berlahan
7.Letakkan balutan kotor ke bengkok lalu buang kekantong plastic, hindari kontaminasi dengan permukaan luar wadah
8.Kaji lokasi, tipe, jumlah jahitan atau bau dari luka
9.Membuka set balutan steril dan menyiapkan larutan pencuci luka dan obat luka dengan memperhatikan tehnik aseptic
10.Buka sarung tangan ganti dengan sarung tangan steril
11.Membersihkan luka dengan sabun anti septic atau NaCl 9 %
12.Memberikan obat atau antikbiotik pada area luka (disesuaikan dengan terapi)
13.Menutup luka dengan cara:
a. Balutan kering
·Lapisan pertama kassa kering steril u/ menutupi daerah insisi dan bagian sekeliling kulit
·Lapisan kedua adalah kassa kering steril yang dapat menyerap
·Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
b.Balutan basah – kering
·Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi cairan steril atau untuk menutupi area luka
·Lapisan kedua kasa steril yang lebab yang sifatnya menyerap
·Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
c.Balutan basah – basah
·Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi dengan cairan fisiologik u/ menutupi luka
·Lapisa kedua kassa kering steril yang bersifat menyerap
·Lapisan ketiga (paling luar) kassa steril yang sudah dilembabkan dengan cairan fisiologik
14.Plester dengan rapi
15.Buka sarung tangan dan masukan kedalam kantong plastic tempat sampah
16.Lepaskan masker
17.Atur dan rapikan posisi pasien
18.Buka sampiran
19.Rapikan peralatan dan kembalikan ketempatnya dalam keadaan bersih, kering dan rapi
20.Perawat cuci tangan
  1. Tahap Evaluasi
Evaluasi keadaan umum pasien
  1. Dokumentasi

Dokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan

Jumat, 01 Juli 2016

Gejala penyakit Tipes dan Cara Pengobatannya


Gejala penyakit Tipes dan Cara Pengobatannya


Gejala penyakit Tipes .Tipes merupakan penyakit peradangan usus yang disebabkan karena infeksi bakteri Salmonella typhosa atau Salmonella paratyphosa. Kedua jenis bakteri tersebut sangat sering dijumpai di makanan, apalagi jika makanan tersebut berada di lingkungan yang kurang higinenis. Bakteri masuk ke lambung lewat makanan yang Anda konsumsi hingga sampai ke usus halus dan di usus halus tersebut, bakteri mulai berkembang biak hingga masuk ke saluran peredaran darah yang nantinya akan mengakibatkan tubuh si pasien demam tinggi. Sebelum Anda menyimak mengenai cara mengobati sakit tipes,alangkah baiknya bila Anda menyimak beberapa gejala penyakit tipes di bawah ini:
Demam tinggi
Gejala umum penyakit tipes adalah demam yang cukup tinggi, dan terus bertambah tinggi seiring berjalannya waktu.  Pada gejala penyakit tipes ini, Anda akan merasakannya tepat di minggu kedua serta minggu ketiga selama satu minggu bahkan lebih dari satu minggu, dan demam tinggi akan beranjak turun secara bertahap tepat pada minggu keempat. Sewaktu demam, Anda akan lebih sering mengigau dan kemampuan daya ingat pun menurun drastis.
Mual, muntah, nyeri pada perut
Ketika daya tahan tubuh sudah benar-benar tidak mampu lagi untuk melawan bakteri penyakit ini, Anda akan mengalami rasa mual yang berujung pada muntah-muntah. Perut dan otot pun terasa sangat nyeri, bahkan tanpa diduga muncul bercak berwarna merah di daerah perut atau dada, yang biasanya sering dikaitkan dengan gejala penyakit demam berdarah. Jadi, bila Anda atau kerabat dekat Anda mengalami gejala penyakit tipes yang telah disebutkan ini, segera periksa ke dokter.
Obat sakit tipes bisa langsung Anda berikan, bila Anda sudah yakin dan diyakinkan oleh dokter jika penyakit yang Anda alami memang penyakit tipes. Lakukan pengobatan alami atau dengan menjalani perawatan intensif di rumah sakit supaya penyakit tipes cepat sembuh dan kondisi tubuh Anda mulai membaik. Sebagai bahan referensi silahkan simak beberapa obat alami yang ditengarai mampu untuk mengobati tipes:
Cacing tanah
Tidak ada obat yang rasanya enak, terkecuali vitamin mungkin. Memang terdengar menjijikan, namun sudah banyak pasien tipes yang mengakui jika obat cacing tanah ini terbukti menyembuhkan penyakit mereka. Mulai dengan membersihkan cacing tanah, buang bagian yang tidak pentingnya dan isi perutnya, rebus dengan air hingga mendidih dan minumlah setiap hari dalam kondisi yang masih hangat. Namun, bila Anda tidak sanggup untuk melakukan pengobatan ini, tidak perlu khawatir karena ada kapsul cacing tanah yang dijual di toko obat.


Teripang
Cara mengobati sakit tipes dengan menggunakan teripang, merupakan metode pengobatan tradisional yang juga efektif. Teripang mengandung zat anti bakteri yang memang sangat dibutuhkan untuk melawan, membunuh dan menghilangkan bakteri jahat penyebab penyakit tipes. Selain baik untuk mengobati penyakit tipes, teripang pun bisa membantu mengobati penyakit maag yang kronis.

Rabu, 29 Juni 2016

SOP perawatan luka bersih


SOP perawatan luka bersih

Alat steril
1) Pincet anatomi 1
2) Pinchet chirurgie 1
3) Gunting Luka (Lurus)
4) Kapas Lidi
5) Kasa Steril
6) Kasa Penekan (deppers)
7) Mangkok / kom Kecil
Alat tidak steril
1) Gunting pembalut 
2) Plaster
3) Bengkok/ kantong plastic
4) Pembalut 
5) Alkohol 70 %
6) Betadine 10 %
7) Bensin/ Aseton
8) Obat antiseptic/ desinfektan 
9) NaCl 0,9 % 
4. Persiapan pasien
1) Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
2) Menjamin pemenuhan kebutuhan privacy klien.
3) Mengatur ketinggian tempat tidur untuk memudahkan pekerjaan
5. Pelaksanaan
a. Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.
b. Tempatkan alat yang sesuai.
c. Cuci tangan.
d. Buka pembalut dan buang pada tempatnya. 
e. Bila balutan lengket pada bekas luka, lepas dengan larutan steril atau NaCl.
f. Bersihkan bekas plester dengan bensin/aseton (bila tidak kontra indikasi), arah dari dalam ke luar.
g. Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.
h. Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor tempatkan pada bengkok dengan larutan desinfektan.
i. Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.
j. Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter)  dan tutup luka dengan kasa steril
k. Plester verban atau kasa.
l. Rapikan pasien.
m. Alat bereskan dan cuci tangan.
n. Catat kondisi dan perkembangan luka.

Share this:

SOP Perawatan Payudara Pasca Melahirkan (Post Natal Breast Care)

SOP Perawatan Payudara Pasca Melahirkan (Post Natal Breast Care)


Tujuan :
  • Memelihara kebersihan payudara.
  • Melancarkan keluarnya ASI.
  • Mencegah bendungan pada payudara/ mencegah payudara bengkak

Kapan perawatan payudara dilakukan ?
Perawatan Payudara dilakukan pada hari ke-2 setelah melahirkan minimal 2 kali dalam sehari.

Persyaratan untuk mencapai hasil yang baik adalah :
  • Pengurutan harus dikerjakan secara sistematis dan teratur
  • Memperhatikan makanan dengan menu seimbang
  • Memperhatikan kebersihan sehari-hari
  • Memakai bra yang bersih dan bentuknya menyokong payudara
  • Istirahat yang cukup dan pikiran yang tenang
  • Menghindari rokok dan minuman yang beralkohol

Alat yang harus disiapkan :
  • Waslap 2 buah
  • Handuk kecil
  • Baby oil
  • 2 buah baskom yang berisi air hangat dan air dingin
  • Kapas

Langkah –langkah perawatan payudara :
1. Membersihkan puting susu
    • Cuci bersih kedua tangan ibu dengan benar dan menggunakan sabun
    • Ibu duduk bersandar
    • Pakaian atas dibuka
    • Handuk diletakkan dibawah payudara
    • Kapas dibasahi dengan baby oil
    • Kedua putting susu dikompres dengan kapas yang sudah dibasahi dengan minyak selama 3-5 menit
    • Kapas digosok-gosok di sekitar putting susu untuk mengangkat kotoran
2. Melakukan pemijatan
    • Tuangkan baby oil secukupnya
    • Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, payudara kanan dengan tangan kanan, 2 atau 3 jari dari tangan yang berlawanan membuat gerakan memutar sambil menekan, dari pangkal payudara dan berakhir pada putting susu, setiap payudara 2 kali gerakan.
    • Kedua telapak tangan berada diantara kedua belahan payudara lalu diurat mulai dari atas, ke samping, ke bawah dan menuju ke puting susu dengan mengangkat payudara perlahan-lahan dan dilepaskan perlahan-lahan. Pemijatan dilakukan sebanyak 30 kali
    • Telapak tangan kiri menyokong payudara sebelah kiri dan tangan kanan dengan sisi kelingking mengurut payudara mulai dari pangkal dada ke arah putting susu. Demikian dengan payudara sebelah kanan. Dilakukan sebanyak 30 kali.


3. Melakukan Pengompresan
Kompres kedua payudara dengan waslap hangat selama 2 menit, kemudian ganti dengan kompres waslap dingin selama 1 menit. Kompres bergantian selama 2x berturut-turut akhiri dengan kompres air hangat.


SOP Perawatan Payudara Pasca Melahirkan (Post Natal Breast Care)
Writed by edi gunawan
posted by edi gunawan at 27/062016 11:06 am

Selasa, 28 Juni 2016

SOP perawatan luka ganggren

SOP perawatan luka ganggren

SOP Perawatan Luka Ganggren
¡  Tujuan perawatan gangren:
                - Mencegah meluasnya infeksi
                - Memberi rasa nyaman pada klien
                - Mengurangi nyeri
                - Meningkatkan proses penyembuhan luka
¡  INDIKASI PERAWATAN
Perawatan luka gangren dapat dilakukan pada luka gangren diabetik yang kotor dan bersih.
¡  PRINSIP PERAWATAN
¡    Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah
¡    Perhatikan teknik aseptik dan antiseptik
¡    Ganti sarung tangan diantara tindakan “bersih” dan “kotor”
¡    Pisahkan peralatan bersih dan steril
¡    Balutan diberikan sesuai kondisi luka: basah, kering, steril dan luka terkontaminasi.
¡ HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN
¡    Melihat kondisi luka pasien: luka kotor/tidak, ada pus atau jarringan nekrotik?
¡    Setelah dikaji baru dilakukan perawatan luka.
¡    Untuk perawatan luka biasanya menggunakan antiseptik ( NaCl) dan kassa steril.
¡ PERSIAPAN ALAT U/ PERAWATAN
Alat Steril ( baki instrument berisi ) :
¡    1 Pinset anatomi
¡    2 pinset chirurgis
¡    1 klem arteri
¡    1 gunting jaringan
¡    Kassa dan deppers steril secukupnya
¡    Kom kecil untuk larutan 2 buah
¡    Sarung tangan steril
¡    Kapas lidi
Alat Tidak Steril:
¡    Larutan NaCl 0,9 %
¡    Handscone bersih
¡    Pinset anatomi bersih
¡    Verban/plester  hipoalergik
¡    Verban elastic, gunting verban
¡    Spuit 50 cc dan 10 cc
¡    Pengalas/perlak
¡    Tempat sampah atau kantong plastik, bengkok
¡    Antiseptik: Iodine (jika perlu), alkohol.
¡    Sampiran
¡    Masker, dan scort jika perlu
PERSIAPAN PASIEN
1.         Mengucapkan salam teraupetik dan memperkenalkan diri
2.         Melakukan evaluasi/validasi
3.         Melakukan kontrak (waktu,tempat dan topik)
4.         Menjelaskan tujuan dilakukan prosedur
5.         Menjelaskan langkah prosedur
6.         Meminta persetujuan pasien
7.         Menyiapkan pasien sesuai keb.
TEKNIK PERAWATAN GANGREN
Prosedur pelaksanaan:
1.       Tutup pintu atau psang sampiran di sekitar klien
2.       Atur posisi yang nyaman bagi klien untuk memudahkan daerah luka dapat dijangkau dengan mudah
3.       Sediakan perlatan yang diperlukan dalam troley di samping pasien.
4.       Cuci tangan, gunakan sarung tangan bersih
5.       Pasang pengalas
6.       Letakkan bengkok atau kantong plastik di dekat klien
7.       Buka balutan luka dengan menggunakan gunting verban. Bila balutan lengket pada luka, basahi
               balutan yang menempel pada luka dengan NaCl 0,9% dan angkat balutan dengan pinset secara
               hati-hati.
8.       Kaji kondisi luka serta kulit sekitar luka:
¡  Lokasi luka dan jaringan tubuh yang rusak, ukuran luka meliputi luas dan kedalaman luka (arteri, vena, otot, tendon dan tulang).
¡  Kaji ada tidaknya sinus
¡  Kondisi luka kotor atau tidak, ada tidaknya pus, jaringan nekrotik, bau pada luka, ada tidaknya jaringan granulasi (luka berwarna merah muda dan mudah berdarah).
¡  Kaji kulit sekitar luka terhdap adanya maserasi, inflamasi, edema dan adanya gas gangren yang ditandai dengan adanya krepitasi saat melakukan paplpasi di sekitar luka.
¡  Kaji adanya nyeri pada luka
9.       Cuci perlahan-lahan kulit di sekitar ulkus dengan kasa  dan air hangat, kemudian                                  keringkan perlahan-lahan dengan cara   mengusap secara hati-hati dgn kasa kering
10.   Cuci tangan dengan alkohol atau air bersih
11.   Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril
12.    Bersihkan luka:
¡  Bila luka bersih dan berwarna kemerahan gunakan cairan NaCl 0,9%
¡  Bila luka infeksi, gunakan cairan NaCl 0,9% dan antiseptik iodne 10%
¡  Bila warna luka kehitama: ada jar. Nekrotik, gunakan NaCl 0,9%. Jar.nekrotik dibuang dengan cara digunting sedikit demi sedikit samapi terlihat jar.granulasi.
¡  Bila luka sudah berwarna merah, hindari jangan sampai berdarah
¡  Bila ada gas gangren, lakukan masase ke arah luka
13.   Bila terdapat sinus lubang, lakukan irigasi dengan menggunakan NaCl 0,9% dengan sudut kemiringan 45 derajat sampai bersih. Irigasi sampai kedalaman luka karena pd sinus terdapat banyak kuman
14.   Lakukan penutupan luka:
a. Cara Konvensional:
-          Bila luka bersih, tutup luka dengan 2 lapis kain kasa yang telah dibasahi dengan NaCl 0,9% dan diperas sehingga kasa menjadi lembab. Pasang kasa lembab sesuai kedalaman luka (hindari mengenai jaringan sehat di pinggir luka), lalu tutup dengan kain kasa kering dan jangan terlalu ketat.
-          Bila luka infeksi, tutup luka dengan 2 lapis kasa lembab dengan NaCl 0,9% dan betadin 10%, lalu tutup dengan kasa kering.
b. Bila menggunakan balutan modern
-          Transparant film: balutan yang dapat mendukung terjadinya autolitik debridement dan digunakan pada luka partial thickness.
-          Kontraindikasi pada luka dengan eksudat  banyak dan sinus
-          Hidroaktif gel: digunakan untuk mengisi jaringan mati/nelrotik,mendudkung terjadinya autolitik debridement, membuat kondisi lembab pada luka ynag kering/nelrotik, luka ynag berwarna kuning dengan eksudat minimal.
-          Hidroselulosa
Digunakan untuk menyerap cairan (hidrofiber) dan membentuk gel yang lembut, mendukung proses autolitik debridement, meningkatkan proses granulasi dan reepitelisasi, meningkatkan kenyamanan pasien dengan mengurangi rasa sakit, menahan stapilococcus aureus agar tidk masuk ke dalam luka.
-          Calsium Alginate Digunakan sebagai absorban, mendukung granulasi pada luka. Digunakan pada warna luka merah, eksudat  dan mudah berdarah.
-          METCOVASIN Digunakan untuk memproteksi kulit, mendukung proses autolisis debridement pada luka dengan kondisi nekrotik atau  granulasi / superfisial.
-          MYCOSTATINE DAN METRONIDAZOLE Berguna untuk melindungi kulit akibat candida, untuk mengurangi bau akibat jamurdan bakteri anaerob, mengurangi nyeri dan peradangan.
15.   Bila pembuluh darah vena mengalami kerusakan , lakukan kompresi dengan menggunakan verban elastis.
16.   Mengatur pasien ke posisi yang nyaman dan memungkinkan aliran darah ke perifer dan ke daerah luka tetap lancar, misalnya dnegan cara elevasi tungkai bila luka berlokasi di tumit atau telapak kaki.
17.   Merapikan alat-alat
18.   Membuka sarung tangan dan Mencuci tangan
19.   Mengevaluasi respin pasien baik verbal maupun non verbal
20.   Menyusun rencana tindak lanjut: jadwal penggantian balutan yang akan datang dan rencana edukasi kepada klien dan keluarga.
21.   Dokumentasikan tindakan dan hasil evaluasi perkembangan keadaan luka:
-          Ukuran luka: luas dan kedalaman luka
-          Kondisi luka
-          Kondisi kulit sekitar luka
-          Apakah ada nyeri pada luka
-          Jenis balutan yang digunakan
-          Hasil kultur luka (jika ada)
22.   Berikan pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan luka:
-          Anjurkan klien untuk tidak menekuk atau melipat kaki yang luka
-          Anjurkan klien untuk imobilisasi kaki yg luka dan hindari menggunakan kaki yg luka sebagai tumpuan atau penyangga tubuh.
EVALUASI
¡  Mencatat hasil tindakan perawatan luka pada dokumen/catatan keperawatan
¡  Perhatikan teknik asepthik dan antiseptik
¡  Jaga privasi klien
¡  Perhatikan jika ada pus / jaringan nekrotik

¡  Catat karakteristik luka