Rabu, 29 Juni 2016

SOP perawatan luka bersih


SOP perawatan luka bersih

Alat steril
1) Pincet anatomi 1
2) Pinchet chirurgie 1
3) Gunting Luka (Lurus)
4) Kapas Lidi
5) Kasa Steril
6) Kasa Penekan (deppers)
7) Mangkok / kom Kecil
Alat tidak steril
1) Gunting pembalut 
2) Plaster
3) Bengkok/ kantong plastic
4) Pembalut 
5) Alkohol 70 %
6) Betadine 10 %
7) Bensin/ Aseton
8) Obat antiseptic/ desinfektan 
9) NaCl 0,9 % 
4. Persiapan pasien
1) Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
2) Menjamin pemenuhan kebutuhan privacy klien.
3) Mengatur ketinggian tempat tidur untuk memudahkan pekerjaan
5. Pelaksanaan
a. Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.
b. Tempatkan alat yang sesuai.
c. Cuci tangan.
d. Buka pembalut dan buang pada tempatnya. 
e. Bila balutan lengket pada bekas luka, lepas dengan larutan steril atau NaCl.
f. Bersihkan bekas plester dengan bensin/aseton (bila tidak kontra indikasi), arah dari dalam ke luar.
g. Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.
h. Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor tempatkan pada bengkok dengan larutan desinfektan.
i. Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.
j. Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter)  dan tutup luka dengan kasa steril
k. Plester verban atau kasa.
l. Rapikan pasien.
m. Alat bereskan dan cuci tangan.
n. Catat kondisi dan perkembangan luka.

Share this:

SOP Perawatan Payudara Pasca Melahirkan (Post Natal Breast Care)

SOP Perawatan Payudara Pasca Melahirkan (Post Natal Breast Care)


Tujuan :
  • Memelihara kebersihan payudara.
  • Melancarkan keluarnya ASI.
  • Mencegah bendungan pada payudara/ mencegah payudara bengkak

Kapan perawatan payudara dilakukan ?
Perawatan Payudara dilakukan pada hari ke-2 setelah melahirkan minimal 2 kali dalam sehari.

Persyaratan untuk mencapai hasil yang baik adalah :
  • Pengurutan harus dikerjakan secara sistematis dan teratur
  • Memperhatikan makanan dengan menu seimbang
  • Memperhatikan kebersihan sehari-hari
  • Memakai bra yang bersih dan bentuknya menyokong payudara
  • Istirahat yang cukup dan pikiran yang tenang
  • Menghindari rokok dan minuman yang beralkohol

Alat yang harus disiapkan :
  • Waslap 2 buah
  • Handuk kecil
  • Baby oil
  • 2 buah baskom yang berisi air hangat dan air dingin
  • Kapas

Langkah –langkah perawatan payudara :
1. Membersihkan puting susu
    • Cuci bersih kedua tangan ibu dengan benar dan menggunakan sabun
    • Ibu duduk bersandar
    • Pakaian atas dibuka
    • Handuk diletakkan dibawah payudara
    • Kapas dibasahi dengan baby oil
    • Kedua putting susu dikompres dengan kapas yang sudah dibasahi dengan minyak selama 3-5 menit
    • Kapas digosok-gosok di sekitar putting susu untuk mengangkat kotoran
2. Melakukan pemijatan
    • Tuangkan baby oil secukupnya
    • Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, payudara kanan dengan tangan kanan, 2 atau 3 jari dari tangan yang berlawanan membuat gerakan memutar sambil menekan, dari pangkal payudara dan berakhir pada putting susu, setiap payudara 2 kali gerakan.
    • Kedua telapak tangan berada diantara kedua belahan payudara lalu diurat mulai dari atas, ke samping, ke bawah dan menuju ke puting susu dengan mengangkat payudara perlahan-lahan dan dilepaskan perlahan-lahan. Pemijatan dilakukan sebanyak 30 kali
    • Telapak tangan kiri menyokong payudara sebelah kiri dan tangan kanan dengan sisi kelingking mengurut payudara mulai dari pangkal dada ke arah putting susu. Demikian dengan payudara sebelah kanan. Dilakukan sebanyak 30 kali.


3. Melakukan Pengompresan
Kompres kedua payudara dengan waslap hangat selama 2 menit, kemudian ganti dengan kompres waslap dingin selama 1 menit. Kompres bergantian selama 2x berturut-turut akhiri dengan kompres air hangat.


SOP Perawatan Payudara Pasca Melahirkan (Post Natal Breast Care)
Writed by edi gunawan
posted by edi gunawan at 27/062016 11:06 am

Selasa, 28 Juni 2016

SOP perawatan luka ganggren

SOP perawatan luka ganggren

SOP Perawatan Luka Ganggren
¡  Tujuan perawatan gangren:
                - Mencegah meluasnya infeksi
                - Memberi rasa nyaman pada klien
                - Mengurangi nyeri
                - Meningkatkan proses penyembuhan luka
¡  INDIKASI PERAWATAN
Perawatan luka gangren dapat dilakukan pada luka gangren diabetik yang kotor dan bersih.
¡  PRINSIP PERAWATAN
¡    Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah
¡    Perhatikan teknik aseptik dan antiseptik
¡    Ganti sarung tangan diantara tindakan “bersih” dan “kotor”
¡    Pisahkan peralatan bersih dan steril
¡    Balutan diberikan sesuai kondisi luka: basah, kering, steril dan luka terkontaminasi.
¡ HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN
¡    Melihat kondisi luka pasien: luka kotor/tidak, ada pus atau jarringan nekrotik?
¡    Setelah dikaji baru dilakukan perawatan luka.
¡    Untuk perawatan luka biasanya menggunakan antiseptik ( NaCl) dan kassa steril.
¡ PERSIAPAN ALAT U/ PERAWATAN
Alat Steril ( baki instrument berisi ) :
¡    1 Pinset anatomi
¡    2 pinset chirurgis
¡    1 klem arteri
¡    1 gunting jaringan
¡    Kassa dan deppers steril secukupnya
¡    Kom kecil untuk larutan 2 buah
¡    Sarung tangan steril
¡    Kapas lidi
Alat Tidak Steril:
¡    Larutan NaCl 0,9 %
¡    Handscone bersih
¡    Pinset anatomi bersih
¡    Verban/plester  hipoalergik
¡    Verban elastic, gunting verban
¡    Spuit 50 cc dan 10 cc
¡    Pengalas/perlak
¡    Tempat sampah atau kantong plastik, bengkok
¡    Antiseptik: Iodine (jika perlu), alkohol.
¡    Sampiran
¡    Masker, dan scort jika perlu
PERSIAPAN PASIEN
1.         Mengucapkan salam teraupetik dan memperkenalkan diri
2.         Melakukan evaluasi/validasi
3.         Melakukan kontrak (waktu,tempat dan topik)
4.         Menjelaskan tujuan dilakukan prosedur
5.         Menjelaskan langkah prosedur
6.         Meminta persetujuan pasien
7.         Menyiapkan pasien sesuai keb.
TEKNIK PERAWATAN GANGREN
Prosedur pelaksanaan:
1.       Tutup pintu atau psang sampiran di sekitar klien
2.       Atur posisi yang nyaman bagi klien untuk memudahkan daerah luka dapat dijangkau dengan mudah
3.       Sediakan perlatan yang diperlukan dalam troley di samping pasien.
4.       Cuci tangan, gunakan sarung tangan bersih
5.       Pasang pengalas
6.       Letakkan bengkok atau kantong plastik di dekat klien
7.       Buka balutan luka dengan menggunakan gunting verban. Bila balutan lengket pada luka, basahi
               balutan yang menempel pada luka dengan NaCl 0,9% dan angkat balutan dengan pinset secara
               hati-hati.
8.       Kaji kondisi luka serta kulit sekitar luka:
¡  Lokasi luka dan jaringan tubuh yang rusak, ukuran luka meliputi luas dan kedalaman luka (arteri, vena, otot, tendon dan tulang).
¡  Kaji ada tidaknya sinus
¡  Kondisi luka kotor atau tidak, ada tidaknya pus, jaringan nekrotik, bau pada luka, ada tidaknya jaringan granulasi (luka berwarna merah muda dan mudah berdarah).
¡  Kaji kulit sekitar luka terhdap adanya maserasi, inflamasi, edema dan adanya gas gangren yang ditandai dengan adanya krepitasi saat melakukan paplpasi di sekitar luka.
¡  Kaji adanya nyeri pada luka
9.       Cuci perlahan-lahan kulit di sekitar ulkus dengan kasa  dan air hangat, kemudian                                  keringkan perlahan-lahan dengan cara   mengusap secara hati-hati dgn kasa kering
10.   Cuci tangan dengan alkohol atau air bersih
11.   Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril
12.    Bersihkan luka:
¡  Bila luka bersih dan berwarna kemerahan gunakan cairan NaCl 0,9%
¡  Bila luka infeksi, gunakan cairan NaCl 0,9% dan antiseptik iodne 10%
¡  Bila warna luka kehitama: ada jar. Nekrotik, gunakan NaCl 0,9%. Jar.nekrotik dibuang dengan cara digunting sedikit demi sedikit samapi terlihat jar.granulasi.
¡  Bila luka sudah berwarna merah, hindari jangan sampai berdarah
¡  Bila ada gas gangren, lakukan masase ke arah luka
13.   Bila terdapat sinus lubang, lakukan irigasi dengan menggunakan NaCl 0,9% dengan sudut kemiringan 45 derajat sampai bersih. Irigasi sampai kedalaman luka karena pd sinus terdapat banyak kuman
14.   Lakukan penutupan luka:
a. Cara Konvensional:
-          Bila luka bersih, tutup luka dengan 2 lapis kain kasa yang telah dibasahi dengan NaCl 0,9% dan diperas sehingga kasa menjadi lembab. Pasang kasa lembab sesuai kedalaman luka (hindari mengenai jaringan sehat di pinggir luka), lalu tutup dengan kain kasa kering dan jangan terlalu ketat.
-          Bila luka infeksi, tutup luka dengan 2 lapis kasa lembab dengan NaCl 0,9% dan betadin 10%, lalu tutup dengan kasa kering.
b. Bila menggunakan balutan modern
-          Transparant film: balutan yang dapat mendukung terjadinya autolitik debridement dan digunakan pada luka partial thickness.
-          Kontraindikasi pada luka dengan eksudat  banyak dan sinus
-          Hidroaktif gel: digunakan untuk mengisi jaringan mati/nelrotik,mendudkung terjadinya autolitik debridement, membuat kondisi lembab pada luka ynag kering/nelrotik, luka ynag berwarna kuning dengan eksudat minimal.
-          Hidroselulosa
Digunakan untuk menyerap cairan (hidrofiber) dan membentuk gel yang lembut, mendukung proses autolitik debridement, meningkatkan proses granulasi dan reepitelisasi, meningkatkan kenyamanan pasien dengan mengurangi rasa sakit, menahan stapilococcus aureus agar tidk masuk ke dalam luka.
-          Calsium Alginate Digunakan sebagai absorban, mendukung granulasi pada luka. Digunakan pada warna luka merah, eksudat  dan mudah berdarah.
-          METCOVASIN Digunakan untuk memproteksi kulit, mendukung proses autolisis debridement pada luka dengan kondisi nekrotik atau  granulasi / superfisial.
-          MYCOSTATINE DAN METRONIDAZOLE Berguna untuk melindungi kulit akibat candida, untuk mengurangi bau akibat jamurdan bakteri anaerob, mengurangi nyeri dan peradangan.
15.   Bila pembuluh darah vena mengalami kerusakan , lakukan kompresi dengan menggunakan verban elastis.
16.   Mengatur pasien ke posisi yang nyaman dan memungkinkan aliran darah ke perifer dan ke daerah luka tetap lancar, misalnya dnegan cara elevasi tungkai bila luka berlokasi di tumit atau telapak kaki.
17.   Merapikan alat-alat
18.   Membuka sarung tangan dan Mencuci tangan
19.   Mengevaluasi respin pasien baik verbal maupun non verbal
20.   Menyusun rencana tindak lanjut: jadwal penggantian balutan yang akan datang dan rencana edukasi kepada klien dan keluarga.
21.   Dokumentasikan tindakan dan hasil evaluasi perkembangan keadaan luka:
-          Ukuran luka: luas dan kedalaman luka
-          Kondisi luka
-          Kondisi kulit sekitar luka
-          Apakah ada nyeri pada luka
-          Jenis balutan yang digunakan
-          Hasil kultur luka (jika ada)
22.   Berikan pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan luka:
-          Anjurkan klien untuk tidak menekuk atau melipat kaki yang luka
-          Anjurkan klien untuk imobilisasi kaki yg luka dan hindari menggunakan kaki yg luka sebagai tumpuan atau penyangga tubuh.
EVALUASI
¡  Mencatat hasil tindakan perawatan luka pada dokumen/catatan keperawatan
¡  Perhatikan teknik asepthik dan antiseptik
¡  Jaga privasi klien
¡  Perhatikan jika ada pus / jaringan nekrotik

¡  Catat karakteristik luka

Senin, 27 Juni 2016

HIPERTENSI

Apa itu hipertensi (tekanan darah tinggi)?

Oleh .  Data medis direview oleh Thu Truong, PharmD.

Definisi

Apa itu hipertensi (tekanan darah tinggi)?


Hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi dan dapat mengakibatkan kondisi lain seperti penyakit jantung. Tekanan darah adalah kekuatan darah yang mendorong melawan dinding arteri, dari jantung yang memompa darah melalui arteri. Tekanan darah yang meninggi mengganggu sistem sirkulasi.
Tekanan darah terbagi menjadi dua angka. Tekanan sistolik adalah angka atas, dan tekanan diastolik adalah angka bawah. Keduanya tercatat sebagai mm Hg (milimeter merkuri), yang memberitahu tinggi kolom merkuri yang meningkat karena tekanan. Tekanan sistolik adalah tekanan maksimal karena jantung berkontraksi, sementara tekanan diastolik adalah tekanan terendah antara kontraksi (jantung beristirahat). Nilai normal biasanya 120/80. Hipertensi pada orang dewasa berkisar 140 mm Hg sistolik atau lebih dan/atau 90 mm Hg diastolik atau lebih. Angka ini hanya berguna sebagai panduan.

Seberapa umumkah hipertensi (tekanan darah tinggi)?


Hampir semua orang dapat mengalami tekanan darah tinggi. Ini adalah penyakit yang sangat berbahaya dan mempengaruhi 31% populasi Indonesia. Hipertensi juga disebut “pembunuh diam-diam” karena penyakit ini tidak menyebabkan gejala jangka panjang tapi mungkin mengakibatkan komplikasi yang mengancam nyawa macam penyakit jantung.
Jika tidak terdeteksi dini dan terobati tepat waktu, hipertensi dapat mengakibatkan penyakit arteri koroner, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, dan banyak penyakit berbahaya lainnya.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala hipertensi (tekanan darah tinggi)?


Orang biasanya tidak memiliki gejala atau hanya mengalami gejala ringan. Hipertensi parah mungkin menyebabkan:
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Penglihatan buram
  • Mual
  • Telinga berdenging
  • Kebingungan
  • Kelelahan
Mungkin masih ada gejala lain yang tidak tercantum di atas. Jika ingin bertanya tentang tanda ini, konsultasikanlah kepada dokter.

Kapan saya harus periksa ke dokter?


Hubungi dokter secepatnya jika:
  • Tekanan darah lebih tinggi dari biasanya (lebih dari 120/80 mm Hg)
  • Mimisan, sakit kepala atau pusing
  • Menderita efek samping setelah minum obat tekanan darah tinggi
Karena tekanan darah tinggi adalah penyakit tersembunyi dan sulit terdeteksi, Anda perlu memeriksakan tekanan darah Anda secara teratur bila Anda berisiko terkena tekanan darah tinggi. Cari pertolongan medis segera atau perawatan rumah sakit jika Anda menyadari adanya tanda atau gejala abnormalitas.

Penyebab

Apa penyebab hipertensi (tekanan darah tinggi)?


Sebagian besar kasus hipertensi yang penyebabnya tidak jelas disebut hipertensi primer, sedangkan hipertensi karena obat gagal ginjal dan perawatan penyakit jantung disebut hipertensi sekunder.
Pil KB atau obat flu yang dijual di toko obat juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Wanita hamil atau yang menggunakan terapi pengganti hormon mungkin juga mengalami tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi karena obat mungkin menjadi normal setelah berhenti minum obat, tapi dalam beberapa kasus, tekanan darah masih meningkat selama beberapa minggu setelah menghentikan penggunaan obat. Anda harus bertanya kepada dokter jika tekanan darah abnormal terus terjadi.
Anak di bawah 10 tahun sering kali mengalami tekanan darah tinggi karena penyakit lain, misalnya penyakit ginjal. Dalam kasus tersebut, tekanan darah anak akan kembali normal setelah pengobatan hipertensi.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk hipertensi (tekanan darah tinggi)?


Faktor tertentu mungkin meningkatkan risiko berkembangnya hipertensi:
  • Kelelahan
  • Diabetes
  • Asam ura;
  • Penyakit ginjal
  • Kecanduan alkohol
  • Wanita yang menggunakan pil KB
  • Orang yang memiliki orangtua atau kakek nenek dengan tekanan darah tinggi.
Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak bisa sakit. Faktor ini hanya sebagai referensi. Konsultasikanlah kepada dokter untuk detail lebih lanjut.

Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan saya untuk hipertensi (tekanan darah tinggi)?


Pengobatan hipertensi penting untuk mengurangi risiko kematian karena penyakit jantung.
Banyak orang mampu mengontrol hipertensi dengan perubahan gaya hidup seperti memilih makanan rendah kalori dan lemak. Anda juga harus membatasi ukuran penyajian, mempertahankan berat badan yang sehat, dan meningkatkan aktivitas fisik yang semuanya membantu mengurangi tekanan darah.
Orang harus minum obat setiap hari untuk mengontrol hipertensi. Obat ini biasanya termasuk diuretik, beta-blocker, vasodilator, inhibitor, penghambat saluran kalsium, dan alfa-blocker.
Orang dengan hipertensi harus memeriksakan tekanan darah secara rutin dan dalam perawatan dokter.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk tekanan darah tinggi (hipertensi)?


Hipertensi terdiagnosis melalui teknik tes tekanan darah. Inspeksi teknik akan dilakukan beberapa kali untuk memastikan hasil yang akurat. Jika tekanan darah Anda tinggi, dokter mungkin meminta Anda untuk memeriksa kembali dan melacaknya berulang kali secara periodis.
Bila tekanan darah Anda lebih dari 140/90 mm Hg dalam pemeriksaan biasa, dokter akan mendiagnosis Anda mengidap tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita penyakit kronis, misalnya diabetes atau penyakit ginjal, dan tekanan darah lebih 130/80 mm Hg, Anda juga terdiagnosis hipertensi.
Dokter akan meminta Anda untuk berbaring terlentang untuk mengukur tekanan darah Anda. Tekanan darah akan lebih rendah pada anak-anak daripada orang dewasa dan akan meningkat secara bertahap seiring bertumbuhnya anak. Anda perlu bertanya kepada dokter untuk mengetahui lebih jelas tentang tekanan darah yang normal.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertensi (tekanan darah tinggi)?


Gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini mungkin membantu mengatasi hipertensi:
  • Periksakan diri secara tepat waktu untuk mengawasi perkembangan penyakit dan kondisi kesehatan.
  • Ikuti instruksi dokter.
  • Kurangi konsumsi sodium (garam) sampai 2400 mg atau kurang
  • Pertahankan pola makan yang sehat, kaya buah-buahan, sayur-sayuran dan produk susu rendah lemak dengan lemak jenuh dan total yang lebih sedikit.
  • Pertahankan berat badan yang normal.
  • Berolahraga secara teratur, misalnya jalan cepat selama setidaknya 30 menit/hari, beberapa hari seminggu.
  • Batasi kopi dan makanan yang mengandung kafein.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Review Date: May 23, 2016 | Last Modified: May 23, 2016

Minggu, 26 Juni 2016

SOP LUKA BAKAR

SAYA ingin memberikan informasi mengenai SOP Perawatan Luka Bakar , Sebelumnya sudah ada yang tau bagaimana SOP Perawatan Luka Bakar ? baiklah jika belum, saya akan berbagi sedikit informasi tersebut.  Sebelum kita berbicara lebih jauh mengenai SOP Perawatan Luka Bakar, mari kita mulai dengan membahas dari pengertiannya.
Pengertian
Melakukan suatu tindakan perawatan terhadap luka bakar
Tujuan
  1. Mencegah terjadinya infeksi pada luka
  2. Mempercepat dalam proses penyembuhan pada luka
Perosedur pelaksanaan
Tahap pra interaksi
Persiapan alat
  1. Bak instrument
Pinset chirurgis
  1. Pinset anatomis
  2. Kassa steril
  3. Gunting debridemand
  4. Kom: 3 buah
  5. Spuit 5 cc atau 10 cc
  6. Sarung tangan
  7. Gunting plester
  8. NaCl 0,9%
  9. Plester atau perekat
  10. Obat luka sesuai kebutuhan
  11. Bengkok 2 buah, 1 buah berisi larutan desinfektant
  12. Verband
  13. Desinfektant
  14. Persiapan pasien
  15. Luka dibuka balutanya
  16. Posisikan pasien senyaman mungkin untuk mempermudah proses tindakan
Persiapan perawat
  1. Melakukan verifikasi pasien untuk melakukan perogram pengobatan
  2. Memcuci tangan
  3. Menempatkan peralatan didekat pasien agar memudahkan proses perawatan luka
  4. Persiapan lingkungan
  5. Jaga perivacy keamanan pasien
Tahap orientasi
  1. Memberikan salam kepada pasien/keluarga sebagai pendekatan therapeutic
  2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
  3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan akan dilakukan
Tahap kerja
  1. Menjaga privacy
  2. Mengatur posisi pasien sehingga mempermudah proses perawatan
  3. Membuka peralatan yang telah disediakan di dekat pasien
  4. Memakai sarung tangan
  5. Membuka balutan secara hati-hati, apabila sulit untuk dibuka basahi dengan NaCl 0,9%
  6. Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl 0,9%
  7. Melakukan debridemand bila terdapat jaringan nekrotik. (apabila terdapat bula jangan dipecah, tapi dihisap dengan spuit steril setelah hari ke-3)
  8. Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl 0,9%
  9. Mengeringkan luka dengan mengguanakan kassa steril
  10. Memberikan obat sesuai program pengobatan pada luka
  11. Menutup luka dengan kassa steril, kemudian dipasang verband dan diplester
  12. Melakukan pemasang verband dan plester
  13. Merapikan pasien
Tahap terminasi
  1. Mengevaluasi dari hasil tindakan yang telah dilakukan
  2. Berpamitan dengan pasien/keluarga
  3. Membereskan dan mengembalikan alat ke tempat semula
  4. Mencuci tangan
  5. Mencatat kegiatan yang telah dilakukan dalam lembar catatan keperawatan
Dokumentasi
  1. Tanyakan dan catat respon pasien setelah selesai
  2. Catat kegiatan dan waktu yang telah dilakukan
  3. Catat nama perawat yang melakukan kegiatan
  4. Paraf